UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL - TEORI DAN PERILAKU ORGANISASI KAMPUS MILENIAL ITBI
NAMA : BUNGA LESTARI
JURUSAN : SISTEM INFORMASI S1
KELAS : EKSEKUTIF
1. Apa yang dimaksud dengan Motivasi dan bagaimana penerapan motivasi dalam organisasi dapat menyelesaikan kendala perilaku individu dalam organisasi?
Jawaban :
Motivasi adalah suatu dorongan atau alasan yang menjadi dasar semangat seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Arti motivasi juga dapat didefinisikan sebagai semua hal yang menimbulkan dorongan atau semangat di dalam diri seseorang untuk mengerjakan sesuatu.
Penerapan motivasi dalam organisasi dapat menyelesaikan kendala-kendala perilaku dalam organisasi yaitu dengan motivasi kita dapat membangun rasa percaya diri seseorang, membuat seseorang keluar dari rasa keterpurukannya dan perilaku negatif lainnya menjadi sesuatu yang positif, dan tentunya dengan dukungan dari orang-orang terdekat dalam organisasi misalnya ketua, teman satu tim dan lain sebagainya. Memotivasi organisasi merupakan kegiatan kepemimpinan yang termasuk di dalam fungsi ini. Kemampuan ketua organisasi untuk memotivasi anggotanya akan sangat menentukan efektifitas ketua. Ketua harus dapat memotivasi para anggotanya agar pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja mereka meningkat. Jika ketua membiarkan anggotanya berjalan tanpa motivasi, maka bisa di pastikan kinerja organisasi yang memburuk , menemukan kegagalan program kerja bahkan terancam bubar. Menurut Atkinson, suatu organisme (dalam diri manusia dan hewan) yang dimotvasi akan terjuan ke dalam suatu aktivitas secara lebih giat dan lebih efisien daripada yang tidak di motivasi. Motivasi organisasi sebisa mungkin memahami masalah anggotanya , sehingga bisa memecahkan masalah secara formal maupun informal.
2. Jelaskanlah teori motivasi berikut :
a. Teori X & Y dari Mc. Gregor
b. Hierarki Kebutuhan Maslow (Maslow's Hierarchy of Needs)
Jawaban :
a. Teori X & Y dari Mc. Gregor
Teori X ini menyatakan bahwa pada dasarnya karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan secara alami tidak termotivasi dan tidak suka bekerja. Dengan asumsi dan anggapan demikian, maka manajemen akan cenderung menggunakan gaya otoriter dalam mengoperasikan perusahaannya. Menurut Teori X ini, manajemen harus secara tegas melakukan intervensi untuk menyelesaikan suatu masalah atau pekerjaan. Gaya Manajemen ini menyimpulkan bahwa pekerja pada dasarnya :
- Tidak suka bekerja.
- Perlu diawasi, dipaksa, diperingatkan untuk mengerjakan pekerjaannya.
- Membutuhkan pengarahan dalam melaksanakan tugasnya.
- Tidak menginginkan adanya tanggung jawab.
- Tugas yang diberikan harus diawasi setiap langkah pengerjaannya.
Menurut pengamatan Douglas McGregor, karyawan yang bertipe X ini sebenarnya hanya minoritas, namun untuk mengendalikan sebuah perusahaan yang memiliki jumlah karyawan yang banyak atau perusahaan manufaktur yang berskala besar, manajemen teori X ini mungkin diperlukan.
Teori Y
Teori Y ini menyatakan bahwa pada dasarnya karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan menyenangi pekerjaannya, termotivasi, kreatif, bangga terhadap hasil kerjanya yang baik, bekerja penuh dengan tanggung jawab dan senang untuk menerima tantangan. Dengan asumsi dan anggapan demikian, maka manajemen akan cenderang menggunakan gaya manajemen partisipatif. Teori Y ini beranggapan bahwa karyawannya :
- Bertanggung jawab penuh atas semua pekerjaannya dan memiliki motivasi yang kuat untuk mengerjakan semua pekerjaan yang diberikan kepadanya.
- Hanya memerlukan sedikit bimbingan atau bahkan tidak memerlukan bimbingan dalam menyelesaikan tugasnya.
- Beranggapan bahwa pekerjaan adalah bagian dari hidupnya.
- Dapat menyelesaikan tugas dan masalah dengan kreatif dan imajinatif.
Dalam organisasi atau perusahaan yang mengadopsi gaya manajemen berdasarkan Teori Y ini, semua karyawan terlibat dalam pengambilan keputusan dan memiliki lebih banyak tanggung jawab.
b. Hierarki Kebutuhan Maslow (Maslow's Hierarchy of Needs)
Teori Maslow mengasumsikan bahwa orang berkuasa memenuhi kebutuhan yang lebih pokok (fisiologis) sebelum mengarahkan perilaku memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi (perwujudan diri). Kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan yang lebih tinggi seperti perwujudan diri mulai mengembalikan perilaku seseorang. Hal yang penting dalam pemikiran Maslow ini bahwa kebutuhan yang telah dipenuhi memberi motivasi. Apabila seseorang memutuskan bahwa ia menerima uang yang cukup untuk pekerjaan dari organisasi tempat ia bekerja, maka uang tidak mempunyai daya intensitasnya lagi. Jadi bila suatu kebutuhan mencapai puncaknya, kebutuhan itu akan berhenti menjadi motivasi utama dari perilaku. Kemudian kebutuhan kedua mendominasi, tetapi walaupun kebutuhan telah terpuaskan, kebutuhan itu masih mempengaruhi perilaku hanya intensitasnya yang lebih kecil.
Teori Maslow Maslow dalam Reksohadiprojo dan Handoko (1996), membagi kebutuhan manusia sebagai berikut:
1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis merupakan hirarki kebutuhan manusia yang paling dasar yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup seperti makan,minum, perumahan, oksigen, tidur dan sebagainya.
2. Kebutuhan Rasa Aman
Apabila kebutuhan fisiologis relatif sudah terpuaskan, maka muncul kebutuhan yang kedua yaitu kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa aman ini meliputi keamanan akan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja, jaminan akan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya pada saat mereka tidak lagi bekerja.
3. Kebutuhan Sosial
Jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman telah terpuaskan secara minimal, maka akan muncul kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi dana interaksi yang lebih erat dengan orang lain. Dalam organisasi akan berkaitan dengan kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang kompak, supervisi yang baik, rekreasi bersama dan sebagainya.
4. Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati, dihargai atas prestasi seseorang, pengakuan atas kemampuan dan keahlian seseorang serta efektifitas kerja seseorang.
5. Kebutuhan Aktuluasi Diri
Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari Maslow yang paling tinggi. Aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan potensi yang sesungguhnya dari seseorang. Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki seseorang. Malahan kebutuhan akan aktualisasi diri ada kecenderungan potensinya yang meningkat karena orang mengaktualisasikan perilakunya. Seseorang yang didominasi oleh kebutuhan akan aktualisasi diri senang akan tugas-tugas yang menantang kemampuan dan keahliannya.3. Jelaskanlah teori pembentukan kelompok berikut:
a. Teori Kedekatan (Propinquity Theory)
b. Teori Komprehensif (Comprehensive Theory)
c. Teori Keseimbangan (A Balance Theory)
d. Teori Didasarkan Atas Alasan Praktis (Practicalities of Group Formation)
Jawaban :
- Teori Kedekatan (Propinquity)
Teori yang sangat dasar tentang terbentuknya kelompok ini adalah menjelaskan adanya afiliasi di antara orang – orang tertentu. bahwa seseorang berhubungan dengan orang lain disebabkan karena adanya kedekatan ruang dan daerahnya. Dalam suatu kantor pegawai-pegawai yang bekerja dalam ruangan yang sama atau yang berdekatan akan mudah bergabung dan membuat hubungan yang menimbulkan adanya kelompok, dibandingkan dengan pegawai yang secara fisik terpisah satu sama lain.
- Teori Interaksi (Geome Homans)
Teori pembentukan kelompok yang lebih komprehensif adalah suatu teori yang berasal dari George Homans. Teorinya berdasarkan pada aktivitas-aktivitas , interaksi-interaksi, dan sentimen-sentimen (perasaan atau emosi).
- Teori Keseimbangan (Theodore Newcomb)
Salah satu teori yang agak menyeluruh. (comprehensive) penjelasannya tentang pembentukan kelompok ialah teori keseimbangan (a balance theory of group formation) yang dikembangkan oleh Theodore Newcomb. Teori ini menyatakan bahwa seseorang tertarik pada yang lain adalah didasarkan atas kesamaan sikap di dalam menanggapi suatu tujuan.
- Teori Pertukaran
Teori yang sekarang ini mendapat perhatian betapa pentingnya di dalam memahami terbentuknya kelompok ialah teori pertukaran (exchange theoty). Teori ini ada kesamaan fungsinya dengan teori motivasi dalam bekerja. Teori propinquity, interaksi, keseimbangan, semuanya memainkan peranan di dalam teori pertukaran ini.
4. Jelaskanlah alasan terbentuknya kelompok!
Jawaban :
1. Kebutuhan Interaksi sosial
Kebutuhan dalam melakukan interaksi sosial (baca pengertian interaksi sosial) merupakan salah satu alasan pembentukan kelompok. Manusia merupakan makhluk sosial yang akan selalu mencari hubungan dengan orang lain. Dengan membentuk kelompok, manusia dapat menyalurkan keinginan mereka. Dalam berkelompok, manusia dapat berbagi rasa dengan teman temannya dalam kelompok.
2. Kebutuhan akan keamanan
Semua orang memiliki kebutuhan pokok terhadap rasa aman terhadap sekitarnya. Kebutuhan akan keamanan inilah yang memberikan mereka dorongan dan alasan untuk membentuk kelompok. Dalam sebuah organisasi, para anggota ataupun karyawan dalam perusahaan akan takut dipecat serta dipindahkan. Oleh karena itu, ketakutan akan tidak amannya mereka maka mereka membentuk serikat buruh.
3. Kebutuhan akan status
Dalam membentuk kelompok, salah satu alasannya dapat berupa kebutuhan akan status atau diakui oleh masyarakat dikarenakan mampu menjadi anggota sebuah kelompok. Kelompok ini dapat merupakan kelompok pekerjaan dan identitas sosial lainnya yang akan menaikkan status mereka dalam masyarakat.
4. Kedekatan tempat kerja
Sesuai dengan pengertiannya, memberi dan berbagi nilai dibutuhkan dimensi tempat atau ruang yang dapat mendukung adanya interaksi atau komunikasi antara anggota atau manusia. Dengan adanya kedekatan tempat kerja atau kedekatan ruang, mereka akan membentuk kelompok baik secara sadar ataupun secara alamiah.
5. Tujuan bersama
Hal ini sering kita dengar dalam istilah kesamaan visi dan misi anggota. Yah betul, manusia atau individu individu akan berkumpul dan membentuk suatu kelompok apabila mereka memiliki tujuan yang sama. Tujuan tersebut mereka dapat deklarasikan dalam bentuk tekstual ataupun hanya lewat mulut dan perilaku. Umumnya, kelompok yang terbentuk dengan alasan ini, akan menjadi lebih besar tergantung dari tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok dan pengembangan tujuan itu sendiri.
5. Apa pentingnya berkomunikasi dan fakta apa yang melatarbelakangi sehingga dikatakan komunikasi adalah Prasyarat kehidupan manusia? (Bateson, 1972 dikatakan “WE CANNOT NOT COMMUNICATE” )
Jawaban :
Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasi.
Ada tiga fungsi dasar yang menjadi penyebab, mengapa manusia perlu berkomunikasi,yaitu :
Pertama, adalah hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya. Melalui komunikasi manusia dapat mengetahui peluang yang ada untuk dimanfaatkan, dipelihara dan menghindar pada hal-hal yang mengancam alam sekitarnya. Melalui komunikasi manusia dapat mengetahui suatu kejadian atau peristiwa. Bahkan melalui komunikasi manusia dapat mengembangkan pengetahuannya, yakni belajar dari pengalamannya, maupun melalui informasi yang mereka terima dari lingkungan sekitarnya.
Kedua, adalah upaya manusia untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Proses kelanjutan suatu masyarakat sesungguhnya tergantung bagaimana masyarakat itu bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Penyesuaian disini bukan saja terletak pada kemampuan manusia memberi tanggapan terhadap gejala alam seperti banjir, gempa bumi dan musim yang mempengaruhi perilaku manusia, tetapi juga lingkungan masyarakat tempat manusia hidup dalam tantangan. Dalam lingkungan seperti ini diperlukan penyesuaian, agar manusia dapat hidup dalam suasana yang harmonis.
Ketiga, adalah upaya untuk melakukan transformasi warisan sosialisasi. Suatu masyarakat yang ingin mempertahankan keberadaannya, maka anggota masyarakatnya dituntut untuk melakukan pertukaran nilai, perilaku, dan peranan. Misalnya bagaimana orangtua mengajarkan tatakrama bermasyarakat yang baik kepada anak-anaknya. Bagaimana sekolah difungsikan untuk mendidik warga negara. Bagaimana media massa menyalurkan hati nurani khalayaknya, dan bagaimana pemerintah dengan kebijaksanaan yang dibuatnya untuk mengayomi kepentingan anggota masyarakat yang dilayaninya.
fakta apa yang melatarbelakangi sehingga dikatakan komunikasi adalah Prasyarat kehidupan manusia (Bateson, 1972 dikatakan “WE CANNOT NOT COMMUNICATE” )
1. Individu menghabiskan 70% dari waktu mereka untuk berkomunnikasi-menulis, membaca, berbicara, mendengar.
2. Komunikasi yang buruk merupakan sumber konflik antar personal
3. Sebuah ide betapapun hebatnya tidak berguna hingga dapat disampaikan dan dipahami orang lain.
6. Menurut kamu, kenapa Miskomunikasi atau Kesalahan komunikasi dapat menimbulkan akibat yang fatal?
Jawaban :
Kesalahan komunikasi dapat berakibat fatal karena jika anda merasa tidak nyaman serta kemudian dapat memunculkam perasaan antipati. Dimana anda kemudian akan berfikiran dalam hati bahwa “lebih baik mengajak bicara si B Sebab Si A Ini tidak nyambung” sebagai model - model komunikasi. Inilah yang kemudian memunculkan kondisi dimana anda enggan lagi berkomunikasi dengannya.
Dan apabila anda berbicara dengan seseorang, seseorang itu tidak merespon pembicaraan anda disitu akan menyebabkan akibat fatal yang nantikan terjadi rasa malas untuk berkomunikasi lagi dengannya. Dan jika itu dalam kelompok bisnis maka orang itu pada saat berbicara akan tidak dihargai oleh pihak lain karena dia sendiri tidak dapat merespon atau mendengarkan dengan baik pendapat orang lain yang sedang berbicara.
7. Jelaskan secara singkat model komunikasi linear David Kenneth Berlo!
Jawaban :
Model komunikasi SMCR Berlo memiliki 4 (empat) komponen atau elemen utama yang menyokong terjadinya proses komunikasi. Keempat elemen utama tersebut adalah sender/source atau pengirim pesan, message atau pesan, channel atau saluran komunikasi, dan receiver atau penerima pesan. Masing-masing elemen model komunikasi Berlo dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Berikut adalah uraian singkat tentang berbagai elemen yang terdapat model komunikasi Berlo beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
1. S untuk Sender/Source atau Sumber atau Pengirim Pesan
Sender/source atau pengirim pesan adalah sumber berasalnya pesan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi elemen sender/source atau sumber yaitu keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya.
2. M untuk Message atau Pesan
Yang dimaksud dengan elemen message atau pesan dalam model komunikasi Berlo adalah substansi yang dikirimkan oleh sender/source atau sumber kepada penerima pesan. Pesan yang dikirimkan oleh sender/source atau sumber dapat berbentuk suara, teks, video, ataupun media lainnya. Dalam elemen pesan, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pesan, yaitu isi (content), elemen pesan (elements), perlakuan (treatment), struktur (structure), dan kode (code).
3. C untuk Channel atau Saluran Komunikasi
Dalam melakukan komunikasi, sender/source atau sumber harus memilih sebuah saluran komunikasi untuk membawa atau mengirimkan pesan yang dimiliki. Misalnya dalam konteks komunikasi massa, digunakan media massa sebagai channel atau saluran komunikasi untuk menyampaikan pesan. Sementara itu, dalam bidang komunikasi lainnya seperti misalnya komunikasi pemasaran atau komunikasi bisinis atau komunikasi organisasi seringkali digunakan saluran komunikasi dalam organisasi lainnya seperti komunikasi online yang menggunakan media komunikasi modern seperti internet sebagai media komunikasi untuk menyampaikan pesan
4. R untuk Receiver atau Penerima Pesan
Receiver atau penerima pesan merujuk pada individu yang menerima pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan. Sebagaimana sender/source atau sumber atau pengirim pesan, maka receiver atau penerima pesan juga memiliki berbagai elemen yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Elemen-elemen tersebut adalah keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya.
8. Apa yang dimaksud dengan budaya Organisasi dan jelaskanlah Fungsi Budaya Organisasi Secara Internal!
Jawaban :
Budaya organisasi adalah sistem kepercayaan dan sikap bersama yang berkembang dalam suatu organisasi dan membimbing perilaku para anggotanya. Selain itu, budaya organisasi juga dapat didefinisikan sebagai filosofi, ideologi, nilai-nilai, asumsi, kepercayaan, harapan, sikap dan norma-norma yang menyatukan suatu organisasi serta disebarluaskan oleh para karyawannya.
Ada 5 fungsi budaya organisasi, yaitu :
1. Fungsi budaya organisasi yang pertama adalah memiliki peran yang kuat dalam mendefinisikan batasan-batasan yang sangat berarti agar dapat membedakan satu organisasi dengan organisasi lainnya. Misalnya, budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di organisasi A harus mencapai 100% secara minimum. Mungkin organisasi C belum tentu memiliki target yang sama, sehingga hal inilah yang membedakan organisasi A dan organisasi C.
2. Kedua, fungsi budaya organisasi akan membantu kita dalam menciptakan rasa identitas bagi seluruh anggota organisasi. Sebagai contoh, dikarenakan budaya dalam organisasi A sangat menekankan kedisiplinan dan itu benar-benar diterapkan oleh para anggotanya, maka anggota dari organisasi A akan memiliki rasa identitas bahwa mereka adalah orang-orang yang disiplin.
3. Selain itu, fungsi budaya organisasi juga akan mendorong para anggota agar lebih mengedepankan kepentingan organisasi dibandingkan kepentingan pribadi mereka. Mereka sadar bahwa kepentingan bersama dalam organisasi adalah hal yang harus diprioritaskan daripada kepentingan perseorangan.
4. Fungsi budaya organisasi yang keempat adalah membantu meningkatkan stabilitas sistem sosial. Tidak hanya itu, budaya organisasi juga dikenal sebagai pedoman dalam menyatukan organisasi dengan memberikan standar yang tepat tentang apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan.
5. Terakhir, fungsi budaya organisasi dapat menjadi mekanisme akal dan kontrol yang memandu dan membentuk sikap dan perilaku karyawan.
9. Menurut Pemahaman anda, Komunikasi yang bagaimana yang dikatakan Efektif?
Jawaban :
Komunikasi dikatakan efektif apabila :
1. Penyampaian komunikasi antara satu pihak dengan pihak lainnya menggunakan bahasa yang dapat dipahami
2. Dapat memberikan pendapat dengan baik tanpa harus ada yang menyanggah disela - sela penyampaian pendapat
3. Sering melakukan komunikasi yang baik antara satu pihak dengan pihak lain
10. Apa itu manajemen konflik dan metode apa saja yang kamu ketahui untuk menyelesaikan konflik?
Jawaban :
Manajemen konflik adalah langkah yang diambil pihak ketiga dengan tujuan mengarahkan konflik ke hasil tertentu yang mungkin/tidak menghasilkan hasil akhir berupa penyelesaian konflik atau mungkin/tidak menghasilkan ketenangan atau hasil mufakat.
Berikut lima strategi manajemen konflik, yaitu :
1.Akomodatif
Strategi akomodatif mengharuskan salah satu pihak mengalah untuk bisa menyelesaikan suatu konflik. Strategi ini tepat digunakan saat kita mengetahui dengan pasti kalau pihak lawan memiliki solusi yang tepat atas permasalahan yang dihadapi. Strategi ini juga bisa digunakan jika konflik yang dihadapi dirasa tidak terlalu penting untuk diri kita. Dengan kata lain, strategi akomodatif adalah strategi “Saya Kalah, Anda Menang” atau “I lose, You Win”.
2.Menghindari
Strategi menghindari ini dilakukan dengan menghindari pengambilan keputusan. Strategu ini berusaha untuk menunda konflik tanpa batas. Dengan menunda atau mengabaikan konflik, berharap masalah itu bisa terselesaikan sendiri seiring berjalannya waktu. Tetapi yang harus kamu tahu, orang yang menggunakan strategi ini biasanya sering memiliki penghargaan yang rendah atau memegang posisi kekuasaan yang rendah. Dalam beberapa keadaan, menghindari dapat berfungsi sebagai strategi manajemen konflik yang menguntungkan, seperti setelah pemecatan karyawan yang populer tetapi tidak produktif. Kemudian mempekerjakan karyawan yang jauh lebih produktif untuk bisa menenangkan banyak konflik di antara para karyawan.
3.Kolaborasi
Kolaborasi dilakukan dengan mengintegrasikan ide-ide yang ditetapkan oleh banyak orang. Tujuannya adalah menemukan solusi kreatif yang dapat diterima semua orang. Kolaborasi, meskipun berguna, membutuhkan waktu yang tepat untuk bisa mencapai kesepakatan dalam menyelesaikan konflik. Gaya manajemen konflik kolaborasi ini sangat berguna karena bisa menggabungkan wawasan dari orang-orang dengan perspektif yang berbeda-beda. Hasilnya, bisa membangun komitmen bersama yang kuat.
4.Kompromi
Dalam strategi kompromi ini dilakukan pendekatan kepada pihak-pihak yang berkonflik untuk mau mengalah. Dalam kompromi semua pihak yang sedang dalam konflik bersedia untuk mengalah atau tidak mendapatkan apa yang sebenarnya mereka inginkan demi menjaga hubungan dan kepentingan bersama. Biasanya strategi ini dilakukan oleh orang-orang dengan kekuatan yang setara dan memilki tujuan yang sama. Strategi ini dilakukan oleh pemilik bisnis untuk proses negosiasi dalam kontrak bisnis, lho.
5.Kompetisi
Manajemen konflik dengan kompetisi ini menggunakan pendekatan ‘menang-kalah’, dimana kamu berusaha menyelesaikan konflik dengan mengalahkan pihak lawan. Tindakan tegas dilakukan untuk menyelesaikan konflik, bahkan tanpa ragu mengorbankan pihak lain. Namun tidak semua konflik bisa diselesaikan dengan strategi kompetisi. Strategi kompetitif bekerja paling baik dalam sejumlah konflik terbatas, seperti situasi darurat.
Komentar
Posting Komentar