TUGAS MANDIRI VI - TEORI DAN PERILAKU ORGANISASI KAMPUS MILENIAL ITBI

NAMA        : BUNGA LESTARI

JURUSAN  : SISTEM INFORMASI S1

KELAS       : EKSEKUTIF


MERINGKAS MATERI PERTEMUAN 8 SAMPAI DENGAN PERTEMUAN 13

  • PERTEMUAN 8 (TEORI MOTIVASI)

Teori Klasik => Pekerja hanya termotivasi semata- mata karena uang

Teori Perilaku => Gejala Hawthorne :Kecenderungan meningkatnya produktivitas apabila para pekerja yakin mereka menerima perhatian khusus dari manajemen

Teori X => Orang-orang sesungguhnya malas dan tidak mau bekerja sama

Teori Y => Orang-orang sesungguhnya energik, berorientasi kepada perkembangan, memotivasi diri sendiri, dan tertarik untuk menjadi produktif

Expectancy Theory => Orang-orang termotivasi bekerja untuk mendapatkan reward yang mereka inginkan dan yang mereka percaya bahwa mereka mempunyai kesempatan untuk meraihnya

Equity Theory => Orang-orang mengevaluasi perlakuan majikan terhadap mereka dibandingkan dengan perlakuan majikan tersebut terhadap orang-orang lain

Strategi meningkatkan kepuasan kerja dan moral,yaitu :

• Teori reinforcement dan modifikasi perilaku

• Management by objectives

• Manajemen Partisipatip dan pemberdayaan

• Pengayaan pekerjaan dan desain ulang pekerjaan

• Memodifikasi jadwal kerja

Reinforcement => Perilaku dapat didorong atau dikurangi dengan cara memberikan secara berturut- turut, reward dan punishment

Management by objectives => Serangkaian prosedur yang mencakup manajer dan bawahannya dalam menetapkan tujuan dan mengevaluasi kemajuan

Participative Management and Empowerment => Metode meningkatkan kepuasan kerja dengan cara memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memberi suara dalam manajemen pekerjaannya

Job Enrichment => Metode peningkatan kepuasan kerja dengan cara menambah satu atau lebih faktor motivasi ke dalam kegiatan kerja

Job Redesign => Metode peningkatan kepuasan kerja dengan cara merancang kecocokan yang lebih memuaskan antara pekerja dengan pekerjaannya

Work Sharing/ Job sharing => Metode peningkatan kepuasan kerja dengan cara membiarkan dua orang atau lebih berbagi satu pekerjaan full time tunggal

Flextime programs => Metoda peningkatan kepuasan kerja dengan cara membiarkan orang-orang untuk menyesuaikan jadwal kerja mereka berdasarkan ukuran harian atau mingguan

Telecommuting => Bentuk dari flextime yang mengizinkan orang-orang untuk melakukan beberapa atau semua pekerjaan jauh dari letak kantor yang standar.

Kepemimpinan => Proses memotivasi orang lain untuk berusaha memenuhi tujuan-tujuan tertentu

Gaya Manajerial => Pola perilaku yang diperlihatkan seorang manajer dalam berhadapan dengan bawahan-bawahannya.

Gaya Manajerial terbagi menjadi 3, yaitu ;

Gaya Otokratis => Gaya manajerial yang memberikan perintah dan mengharap mereka dipatuhi tanpa pertanyaan.

Gaya Demokratis => Gaya manajerial yang biasanya meminta masukan dari bawahan-bawahannya sebelum membuat keputusan tetapi tetap memegang kekuatan akhir pembuat keputusan.

Free-rein style => Gaya manajerial yang biasanya berperan sebagai penasihat terhadap bawahan yang diperbolehkan membuat keputusan.

Contingency approach => Pendekatan gaya manajerial yang berkeyakinan bahwa perilaku manajerial yang tepat dalam situasi apa pun bergantung pada elemen-elemen yang unik dalam situasi tersebut

 

  • PERTEMUAN 9 ( LANJUTAN TEORI MOTIVASI )

Motivasi berasal dari kata movere yang berarti dorongan atau menggerakkan.Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya.

Tujuan motivasi menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:146) adalah sebagai berikut:

·         Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.

·         Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

·         Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.

·         Meningkatkan kedisiplinan karyawan.

·         Mengefektifkan pengadaan karyawan.

·         Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.

·         Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan.

·         Meningkatkan kesejahteraan karyawan.

·         Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.

·         Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

Motivasi seseorang menurut Sagir (1985: 97-99) biasanya meliputi hal – hal berikut:

·         Kinerja (Achievement)

·         Penghargaan (Recognition)

·         Tantangan (Challege)

·         Tanggung Jawab (Responsibility)

·         Pengembangan (Development)

·         Keterlibatan (Involvement)

·         Kesempatan (Opportunity)

Pada umumnya bentuk motivasi yang sering dianut oleh perusahaan meliputi empat elemen utama, yaitu sebagai berikut:

·         Komponen Bentuk Uang

·         Pengarahan dan Pengendalian

·         Penetapan Pola Kerja yang Efektif

·         Kebijakan

Model – model motivasi terbagi 3, yaitu :

·         Model Motivasi Tradisional => Model Motivasi tradisional dikaitkan dengan Frederick Taylor dan aliran manajemen ilmiah. Aliran ini berpendapat bahwa salah satu aspek penting pekerjaan manajer adalah memastikan bahwa para pekerja melakukan tugasnya yang membosankan dan berulang-ulang dengan cara yang paling efisien.

·         Model Hubungan Antara Manusia => Akhirnya menjadi nyata bahwa pendekatan tradisional terhadap motivasi sudah tidak memadai lagi.Elton Mayo dan peneliti hubungan antar manusia lainnya menemukan bahwa kontak sosial yang dialami karyawan waktu bekerja juga penting dan bahwa kebosanan dan berulang-ulangnya tugas itu sendiri merupakan faktor yang mengurangi motivasi.

·         Model Sumber Daya Manusia => Para ahli teori yang kemudian seperti McGregor dan Maslow, dan para peneliti seperti Argyris dan Likert, mengeritik model hubungan antar manusia sebagai suatu pendekatan yang lebih canggih untuk memanipulasi karyawan. Para ahli teori ini berpendapat bahwa karyawan dimotivasi oleh banyak faktor - bukan hanya uang, atau keinginan akan kepuasan, tetapi juga kebutuhan akan prestasi dan kerja yang bermakna.

  • PERTEMUAN 10 ( PERILAKU KELOMPOK )

Kelompok dapat didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling bergantung, bergabung untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu (Robbins, 2008).

Teori Pembentukan Kelompok dibagi menjadi 4,yaitu :

·         Teori Kedekatan (Propinquity Theory) => Teori ini menyatakan bahwa seseorang behubungan dengan orang lain dikarenakan adanya kedekatan ruang dan daerahnya (Spatial and Geographical Proximity).

·         Teori Komprehensif (Comprehensive Theory) => Menurut teori ini terbentuknya kelompok didasarkan pada aktivitas,interaksi-interaksi, dan sintimen (perasaan/emosi) yang satu sama lain berhubungan secara langsung

·         Teori Keseimbangan (A Balance Theory) => Teori ini menyatakan bahwa seseorang tertarik pada orang lain adalah didasarkan atas kesamaan sikap dalam menanggapi suatu tujuan yang relevan satu sama lain.

·         Teori Didasarkan Atas Alasan Praktis (Practicalities of Group Formation) => Teori ini menyatakan bahwa suatu organisasi dapat mengelompok dikarenakan alasan ekonomi, keamanan, atau alasan-alasan social lainnya yang bersifat praktis.

Teori ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :

• Adanya dua orang atau labih

• Berinteraksi satu sama lainnya

• Saling membagi beberapa tujuan sama

• Dan melihat dirinya sebagai suatu kelompok

Bentuk – bentuk kelompok dibagi menjadi 8, yaitu :

·         Kelompok Primer (Primery Group)

a. Kelompok yang disifati dengan adanya keakraban, kerjasama, dan hubungan tatap muka yang merupakan dasar dalam pembentukan sifat sosial dan cita-cita individu.

b. harus mempunyai suatu perasaan keakraban, kebersamaan, loyalitas, dan mempunyai tanggapan yang sama atas nilai-nilai dari para anggotanya. Semua kelompok primer adalah kelompok yang kecil ukurannya, tetapi tidak semua kelompok kecil adalah primer (contoh : keluarga dan kelompok kolega)

·         Kelompok Formal dan Informal

a. Kelompok Formal, adalah kelompok yang sengaja dibentuk untuk melaksanakan tugas tertentu yang anggotanya diangkat oleh organisasi. Contoh : komite (panitia), unit-unit kerja (bagian, laboratorium, R & D, tim manajer, dan sebagainya.

b. Kelompok Informal, adalah kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan seseorang yang anggotanya tidak diatur dan diangkat, tetapi ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok, timbul dan berkembang dalam kelompok formal. Karena ada beberapa anggota tertentu mempunyai kesamaan nilai yang perlu ditularkan (shared) kesesama anggota dan kadangkala kelompok informal berkembang atau keluar dari organisasi formal.

·         Kelompok Terbuka dan Tertutup

a.Kelompok Terbuka, adalah suatu kelompok yang konsisten dalam merespon akan adanya perubahan dan pembaharuan

b.Kelompok Tertutup, adalah suatu kelompok yang kurang konsisten dalam menerima perubahan dan pembaharuan, dan mempunyai kecenderungan tetap menjaga kestabilan.

Perbedaan kelompok terbuka dan tertutup, yaitu :

1.      Perubahaan keanggotaan kelompok

2.      Kerangka referensi

3.      Perspektif waktu

4.      Keseimbangan

·         Kelompok referensi => seseorang dalam kelompok melakukan referensi atas dirinya sendiri, dan menggunakan kelompoknya sebagai ukuran (standar) untuk evaluasi dirinya atau sebagai sumber dari nilai dan sikap pribadinya.

·         Kelompok Komando (Command Group) => kelompok yang terdiri atas individu-individu yang melapor secara langsung kepada seorang manajer

·         Kelompok Tugas (Task Group) => kelompok yang ditentukan secara organisasional mewakili mereka yang bekerja bersama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan

·         Kelompok Kepentingan (Interest Group) => para karyawan yang berkumpul yang bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan dengan kepentingan masing-masing

·         Kelompok Persahabatan (Friendship Group) => mereka yang berkumpul bersama karena mereka memiliki satu atau lebih persamaan karakteristik

Beberapa alasan terbentuknya kelompok, yaitu :

1.      Kesempatan untuk berinteraksi

2.      Rasa aman

3.      Status

4.      Harga diri

5.      Afiliasi

6.      Kekuatan

7.      Pencapaian tujuan

8.      Kesamaan latar belakang

9.      Kesamaan sikap

 

  •  PERTEMUAN 11 ( KOMUNIKASI ORGANISASI ) 

Komunikasi =>  proses pengiriman ide atau pikiran, dari satu orang kepada orang lain dengan tujuan untuk menciptakan pengertian dalam diri orang yang menerimanya ( C.A.Brown)

Komunikasi =>  proses penyaluran informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain (K.Davis)

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

1.      Pendengar (penerima pesan) => menginterpretasikan dan menangkap berita (ide) yang disampaikan tepat seperti apa yang dimaksud oleh pembicara (pengirim pesan)

2.      Sumber Kesalahan dalam Komunikasi :

1. Orang / Individu

2. Timing / Waktu

3. Proses Encoding / Decoding

Arah komunikasi ada 3 yaitu :

1.      Kebawah contohnya Instruksi, Arahan kerja,Informasi kebijakan dan prosedur kerja.

2.      Keatas,contohnya Feedback, Kuesioner.

3.      Lateral (horizontal) contohnya antar individu yang setara. Komunikasi yang efektif juga memiliki hambatan yaitu kesulitan dalam berkomunikasi,bahasa,emosi,kelebihan informasi,dalam menyaring informasi.

Komunikasi antar personal,yaitu :

1.      Lisan => Sarana Utama Komunikasi Contoh : Pidato, diskusi, desas-desus informal

2.      Tertulis => Komunikasi dalam bentuk tulisan/symbol Contoh : Memo, Fax, email, buletin.

3.      Non Verbal => Pelengkap Komunikasi Meliputi gerakan tubuh, intonasi, mimik, jarak fisik

Beberapa hambatan – hambatan bagi komunikasi efektif,yaitu :

1.      Penyaringan

2.      Persepsi Selektif

3.      Kelebihan Informasi

4.      Emosi

5.      Bahasa

6.      Kesulitan Komunikasi


  • PERTEMUAN 12 ( BUDAYA ORGANISASI )

Budaya Organisasi adalah Nilai dan keyakinan bersama yang mendasari identitas organisasi/perusahaan.

Beberapa Tingkatan Budaya Organisasi,yaitu ;

1.       Budaya Organisasi yang tampak (Visible)

2.      Cara berpakaian, simbol, fisik, perayaan/seremonial, dan tata ruang kantor.

3.      Budaya Organisasi yang tidak tampak (Invisible)

4.      Disiplin dan makna prestasi.

5.      Keyakinan yang paling dalam atau asumsi-asumsi yang tersembunyi

6.      Adanya keyakinan bahwa atasan tidak pernah salah

7.      Anak buah selalu salah

8.      Konsumen adalah raja.

Beberapa Nilai Organisasi Sebagai Dasar Budaya Organisasi,yaitu :

1.      Nilai-nilai dan keyakinan organisasi merupakan dasar budaya organisasi.

Nilai adalah konsep kepercayaan, mengenai perilaku yang dikehendaki, keadaan yang amat penting, pedoman menyeleksi atau mengevaluasi kejadian dan perilaku, dan urut dari yang relatif penting.

2.      Nilai pendukung (espaused values)

Menunjukkan nilai-nilai yang dinyatakan secara ekpslisit yang dipilih oleh organisasi. (Keanekaragaman, rasa hormat).

3.      Nilai-nilai yang diperankan (enacted values),

Merupakan nilai dan norma yang sebenarnya ditunjukkan atau dimasukkan ke dalam perilaku karyawan. (sejauhmana nilai rasa hormat tercermin dalam perilaku setiap karyawan).

Fungsi Utama Budaya Organisasi, yaitu :

1.      Sebagai Proses Integrasi Internal => Budaya organisasi berfungsi sebagai pemersatu setiap komponen internal organisasi.

2.      Sebagai Proses Adaptasi Eksternal => Budaya organisasi berfungsi sebagai sarana untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan luar organisasi.

Beberapa Sifat Budaya Organisasi,yaitu :

1.      Budaya organisasi yang adaptif

2.      Budaya organisasi yang tidak adaptif

Fungsi Budaya Organisasi Secara Internal,yaitu :

1.      Memberikan identitas organisasi kepada karyawannya.

2.      Memudahkan komitmen kolektif.

3.      Mempromosikan stabilitas sistem sosial.

4.      Membentuk perilaku dengan membantu manajer merasakan keberadaannya.

Cara Menanamkan Budaya Dalam Organisasi

1.      Menggunakan filosofi, visi, misi, nilai-nilai dan material organisasi dalam rekruitmen, seleksi dan sosialisasi.

  1.  Mendesain ruang kantor, lingkungan dan bangunan.
  2. Menggunakan slogan, bahasa, akronim, dan perkataan.
  3. Sistem penghargaan, simbol status dan kriteria promosi
  4. Cerita, legenda dan mitos mengenai peristiwa atau orang-orang penting.

Etika dalam Organisasi menyangkut benar versus salah, baik versus buruk yang mewarnai perilaku dan tindakan setiap indvidu dalam organisasi. 

Kode etik dapat menghasilkan dampak yang positif bila mereka memenuhi empat kriteria:

1.      Mereka didistribusikan kepada setiap karyawan.

2.      Mereka sungguh-sungguh didukung oleh top manajemen

3.      Mereka mengacu kepada praktek spesifik dan dilema etika cenderung dihadapi oleh karyawan yang menjadi target sasaran.

4.      Mereka kadang kala didorong dengan penghargaan atas prestasinya dan hukuman yang berat bagi ketidakpatuhan.

 

  • PERTEMUAN 13 ( KONFLIK DALAM ORGANISASI )

Konflik merupakan suatu peristiwa atau fenomena sosial di mana terjadi pertentangan atau pertikaian baik antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, maupun kelompok dengan pemerintah

Konflik fungsional dapat:

-          Mengarah pada kesadaran yang meningkat tentang masalah yang perlu diatasi

-          Menimbulkan pencarian solusi-solusi yang lebih luas dan lebih produktif

-          Pada umumnya memfasilitasi perubahan positif, adaptasi, dan inovasi

Sebab-sebab terjadinya konflik :

1.       Persaingan terhadap sumber-sumber daya yang langka

  1. Ketergantungan tugas (interdependence)
  2. Kekaburan batas-batas bidang kerja
  3. Kriteria kinerja yang tidak sesuai
  4. Perbedaan-perbedaan tujuan & prioritas

Tipe-tipe situasi pada konflik :

1.     Konflik Vertikal, konflik terjadi antara atasan & bawahan

  1. Konflik Horizontal, terjadi antara sesama karyawan atau kelompok yg berada pd hierarkhi yg sama
  2. Konflik Garis Staff, bila konflik terjadi antara staf pada bidang tertentu
  3. Konflik Peranan, terjadi bila komunikasi antar anggota tidak kompetibel bagi pemegang peranan.

Fase-fase pada konflik :

1.       Fase Klasik, konflik bisa muncul tapi bersifat sementara & harus diselesaikan pihak manajemen.

  1. Fase Hubungan Antar Manusia, konflik itu ada tapi bisa dihindari & perlu di atasi
  2. Fase Kontemporer, konflik adl hal yg tak dapat dihindari dari kehidupan organisasi. Konflik mirip kenyataan hidup yg harus dipahami & bukan ditentang.

Penyebab terjadinya konflik perkelompok :

1.      Ketergantungan kerja

-      Ketergantungan berkelompok

-      Ketergantungan berurutan

-       Ketergantungan resiprokal

2.       Perbedaan sasaran

-      Sasaran-sasaran yang berbeda

3.      Perbedaan persepsi

-      Inkongruensi status

-      Persepsi yang tidak akurat

Tingkatan pada konflik,yaitu :

1.    Konflik intra perorangan

2.    Konflik antar perorangan

3.    Konflik antar kelompok

4.    Konflik antar keorganisasian

Hal pokok dalam konflik,yaitu :

1.      Konflik berkaitan dengan perilaku terbuka, bisa muncul karena adanya ketidaksetujuan antar individu & kelompok yang dibiarkan memuncak.

2.      Konflik muncul karena ada 2 persepsi yang berbeda

3.      Adanya perilaku yg dilakukan secara sadar oleh salah satu pihak untuk menghalangi tujuan pihak lain.


 

 

Komentar